Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif kembali lontarkan pujian terhadap Indonesia. Kali ini berkaitan ketika Indonesia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK PBB).
"Kami sangat bersyukur terhadap Indonesia. Saat Indonesia menjadi anggota DK PBB, Indonesia tidak mendukung resolusi ilegal terhadap Iran," ujar Zarif, di Jakarta, Jumat (7/3/2014).
Hal ini berkaitan dengan embargo yang dilakukan Amerika Serikat (AS) terhadap Iran. Tidak tanggung-tanggung Negeri Adidaya tersebut menjatuhkan sanksi kepada Iran di bidang Ekonomi, perdagangan, ilmu pengetahuan serta militer.
Sanksi ini disebabkan oleh penyerangan Kedutaan AS di Teheran pada medio 1970-an. Embargo tersebut membuat Iran seperti terisolasi dari dunia luar.
Belum ada pernyataan resmi mengenai pencabutan embargo Iran. Namun dengan mulai terbukanya Iran terhadap dunia luar yang dibuktikan dengan dimulainya pembicaraan nuklir, bisa saja di masa depan sanksi atas Iran ditangguhkan.
Indonesia sendiri tiga kali terpilih menjadi anggota tidak tetap DK PBB. Sementara kejadian dijatuhkannya sanksi terhadap Iran berlangsung saat Indonesia ada di DK PBB periode 1995-1996.
"Kami sangat bersyukur terhadap Indonesia. Saat Indonesia menjadi anggota DK PBB, Indonesia tidak mendukung resolusi ilegal terhadap Iran," ujar Zarif, di Jakarta, Jumat (7/3/2014).
Hal ini berkaitan dengan embargo yang dilakukan Amerika Serikat (AS) terhadap Iran. Tidak tanggung-tanggung Negeri Adidaya tersebut menjatuhkan sanksi kepada Iran di bidang Ekonomi, perdagangan, ilmu pengetahuan serta militer.
Sanksi ini disebabkan oleh penyerangan Kedutaan AS di Teheran pada medio 1970-an. Embargo tersebut membuat Iran seperti terisolasi dari dunia luar.
Belum ada pernyataan resmi mengenai pencabutan embargo Iran. Namun dengan mulai terbukanya Iran terhadap dunia luar yang dibuktikan dengan dimulainya pembicaraan nuklir, bisa saja di masa depan sanksi atas Iran ditangguhkan.
Indonesia sendiri tiga kali terpilih menjadi anggota tidak tetap DK PBB. Sementara kejadian dijatuhkannya sanksi terhadap Iran berlangsung saat Indonesia ada di DK PBB periode 1995-1996.
sumber : okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar